.quickedit {display:none;}

Materi Kuliah


Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah: Dasar-dasar Teknologi Pendidikan
Mujiyanto
Petunjuk:
Jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini dengan tepat, jelas, dan benar.

1.        Teknologi pendidikan (TP) dilandasi oleh falsafah dan teori. Coba Anda jelaskan bila Anda memandang Teknologi Pendidikan dari sudut ontology (apa)?, epistimology (bagaimana), dan aksiologi (untuk apa)? (skor maksimal 20)
Jawaban:
 Teknologi Pendidikan bisa dipahami sebagai suatu proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi perma-salahan, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang menyangkut semua aspek belajar manusia (AECT, 1977). Objek formal teknologi pendidikan adalah “belajar” pada manusia baik sebagai pribadi maupun yang tergabung dalam organisasi.
Istilah falsafah berarti rangkaian pernyataan yang didasarkan pada keyakinana, konsepsi, dan sikap seseorang yang menunjukan arah atau tujuan yang diambilnya. Pengertian teori secara umum dirumuskan sebagai segala aspek ilmu yang tidak semata-mata bersifat empiric, dan yang sangat khusus adalah ringkasan pernyataan yang melukiskan dan menata sejumlah pengamatan empiric.  Landasan falsafah Teknologi Pendidikan yaitu memperoleh pembenaran sebagai suatu disiplin (pengetahuan terapan) yang berdiri sendiri, yang dipandang dari sudut Ontologi (rumusan tentang gejala pengamatan yang dibatasi pada suatau pokok telaah khusus yang tidak tergarap oleh bidang telaan lain), Epistemologi yaitu usaha atau prinsip intelektual untuk memperoleh kebenaran dalam pokok telaah yang ditentukan, dan aksiologi yaitu nilai-nilai yang menentukan kegunaan dari pokok telaah yang ditentukan, yang mempersoalkan nilai moral, etika, dan nilai seni serta keindahan atau estetika.
Ø  Ontologi (apa)
Obyek filsafat ialah segala sesuatu, meliputi kesemestaan. Scope filsafat yang amat luas dan tak terbatas obyeknya itu, perlu adanya pembidangan untuk intensifikasi penyelidikan. Pembidangan atau sistematika filsafat yang pertama adalah Ontologi.
Ontologi bertolak atas penyelidikan tentang hakekat ada (existence and being) (Brameld, 1955: 28).
Pandangan ontology ini secara praktis akan menjadi masalah utama di dalam pendidikan. Sebab, siswa (peserta didik) bergaul dengan dunia lingkungan dan mempunyai dorongan yang kuat untuk mengerti sesuatu. Oleh karena itu teknologi pendidikan dalam posisi ini sebagai bagian pengembangan untuk memudahkan hubungan siswa atau peserta didik dengan dunia lingkungannya. Peserta didik, baik di masyarakat atau di sekolah selalu menghadapi realita dan obyek pengalaman.
Melalui realita (ontologi), peserta didik secara sistematis dibina potensi berpikir kritis untuk mengerti kebenaran.Implikasi pandangan ontolog
i di dalam pendidikan ialah bahwa dunia pengalaman manusia yang harus memperkaya kepribadian bukanlah hanya alam raya dan isisnya dalam arti sebagai pengalaman sehari-hari; melainkan sebagai suatu yang tak terbatas, realitas fisik, spiritual, yang tetap dan yang berubah-ubah (dinamis) (Runes, 1963: 219-230). Dari perspektif ontologi diatas maka muncul masalah baru dalam Teknologi Pembelajaran (Yusuf hadi Miarso : 2004) yaitu:
a. Adanya berbagai macam sumber untuk belajar termasuk orang (penulis buku, prodoser media dan sebagainya) pesan (yang tertulis dalam buku atau tersaji lewat media), media (buku, program televisi, radio, dan sebagainya), alat (jaringan televisi, radio), cara-cara tertentu dalam mengolah/menyajikan pesan, serta lingkungan dimana proses pendidikan itu berlangsung
b. Perlunya sumber-sumber tersebut dikembangkan, baik seccara konseptual maupun secara faktual.
c. Perlu dikelolanya kegiatan pengembangan, maupun sumber-sumber untuk belajar itu agar dapat digunakan seoptimal mungkin guna keperluan belajar.
Ketiga poin diatas itulah yang merupakan ruang lingkup wujud obyek penelaahan (ontology) Teknologi Pembelajaran. Suatu obyek yang bukan merupakan lingkup bidang pengetahuan lain.
Adapun gejala yang perlu mendapatkan perhatian, atau yang merupakan landasan ontologi dari objek tersebut adalah:
1.      Adanya sejumnlah besar orang yang belum terpenuhi kesempatan belajarnya, baik yang diperoleh melalui suatu lembaga khusus, maupun yang dapat diperoleh secara mandiri
2.      Adanya berbagai sumber baik yang telah tersedia maupun yang dapat direkayasa, tetapi belum dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
3.      Perlu adanya suatu proses atau usah akhusus yang terarah dan terencana untuk menggarap sumber-sunber tersebut agar dapat terpenuhi hasrat belajar setiap orang dan organisasi.
4.      Perlu adanya keahlian dan pengelolaan atas kegiatan khusus dalam mengembangkan dan memanfaatkan sumber untuk belajar tersebut secara efektif, efisien, dan selaras.
Ø  Epistemologi (bagaimana)
yaitu usaha atau prinsip intelektual untuk memperoleh kebenaran dalam pokok telaah yang ditentukan. Epistomologi atau Teori Pengetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis.
Epistemologi, atau teori pengetahuan, membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Metode inilah yang membedakan ilmu dengan dengan buah pemikiran yang lainnya. Atau dengan perkataan lain, ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan menerapkan metode keilmuan. Karena ilmu merupakan sebahagian dari pengetahuan, yakni pengetahuan yang memiliki sifat-sifat tertentu, maka ilmu dapat juga disebut pengetahuan keilmuan. Pandangan epistemologi tentang pendidikan akan membahas banyak persoalan-persoalan pendidikan, seperti kurikulum, teori belajar, strategi pembelajaran, bahan atau sarana-prasarana yang mengantarkan terjadinya proses pendidikan, dan cara menentukan hasil pendidikan.

Ø  Aksiologi (untuk apa)
yaitu nilai-nilai yang menentukan kegunaan dari pokok telaah yang ditentukan, yang mempersoalkan  nilai moral, etika, dan nilai seni serta keindahan atau estetika. Teknoogi pendidikan perlu dipikirkan dan dibahas terus menerus karena adanya kebutuhan riil yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu (i) tekada mengadakan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar; (ii) keharusan meningkatkan mutu pendidikan berupa, antara lain penyempurnaan kurikulum, penyediaan berbagai sarana pendidikan, dan peningkatan kemampuan tenaga pengajar lewat bwerbagai bentuk pendidikan serta pelatihan; (iii) penyempurnaan system pendidikan dengan penelitian dan pengembangan sesuai dengantantangan zaman dan kebutuhan pembangunan; (iv) peningkatan partisipasi masyarakat dengan pengembangan dan pemanfaatan berbagai wadah dan sumber pendidikan; (v) penyempurnaan pelaksanaan interaksi antara pendidikan dan pembangunan dimana manusia dijadikan pusat perhatian pendidikan.
Dari pemaparan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:Ontologi merupakan azas dalam menetapkan ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahan, serta penafsiran tentang hakikat realitas dari objek tersebut, dimana menjelaskan bidang kajian ilmu itu apa, jika teknologi pendidikan sebagai ilmu maka bidang kajiannya itu apa. Estimologi merupakan azas mengenai cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahuan, dimana dibutuhkan suatu pendekatan yang digunakan dalam suatu ilmu. Aksiologi merupakan azas dalam menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan disusun dalam tubuh pengetahuan dengan menelaah tentang nilai guna, baik secara umum maupun secara khusus, baik secara kasad mata maupun secara abstrak.

2.        Anda juga telah mengetahui 4 revolusi dalam dunia pendidikan. Menurut persepsi dan prediksi Anda apakah dimungkinkan muncul revolusi ke 5 dengan kehadiran Teknologi Pendidikan dalam memecahkan masalahyang menyelimuti pengembangan dan pembangunan pendidikan di Indonesia? (skor maksimal 30)
Jawaban:
Revolusi  dapat terjadi karena adanya masalah yang tidak teratasi dengan cara yang ada sebelumnya, tetapi dilain pihak juga menimbulkan masalah baru
Revolusi pertama: Terjadi pada saat orang tua atau keluarga menyerah sebagian  tanggung jawab pendidikannya kepada orang lain yang secara khusus diberi tanggung jawab untuk itu.
 Revolusi kedua  : Terjadi pada saat guru sebagai orang yang dilimpahi tanggung jawab untuk mendidik. Dan karena guru ingin memeberikan pelajaran kepada lebih banyak anak didik dengan cara yang lebih cepat
Revolusi ketiga      : Muncul ditemukannya mesin cetak, yang memungkinkan tersebarnya iconic dan numeric dalam bentuk buku dan media cetak lainnya. Masalahnya adalah karena guru ingin mengajarkan lebih banyak dan lebih cepat lagi, sementara itu kemampuannya makin terbatas hingga perlu menggunakan pengetahuan yang telah diramukan orang lain.
Revolusi keempat :  Berlangsung dengan perkembangan yang pesat di bidang elektronik. Masalahnya mulai disadari bahwa tidaklah mungkin bagi guru untuk memberikan semua ajaran yang diperlukan, dank arena itu yang terlebih penting adalah mengajar anak didik tentang bagaimana belajar.

Dari revolusi pertama sampai dengan keempat menurut persepsi dan prediksi saya dimungkinkan muncul revolusi ke- 5 dengan kehadiran Teknologi Pendidikan dalam memecahkan masalah yang menyelimuti pengembangan dan pembangunan pendidikan di Indonesia karena dengan masalah-maslaah yang dihadapi sebelumnya menimbulkan masalah baru sehingga sebagai objek telaah baru bagi teknologi pendidikan.  Teknologi Pembelajaran secara aksiologis akan menjadikan pendidikan produktif, ilmiah, individual, serentak atau actual, merata, dan berdaya serap tinggi. Dengan kehadiran Teknologi Pendidikan saya optimis akan timbul revolusi kelima dalam pendidikan.
Persepsi dan prediksi saya:
Revolusi kelima        : Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi menjadi sangat pesat dan kemampuan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi menjadi kebutuhan primer bagi guru, konsentrasi pendidik hanya difokuskan pada apsek pengetahuan saja, sehingga pembelajaran di kembanagkan hanya pada faktor kemampuan intelektual, sehingga pelajar menjadi individu yang individualis dan nilai-nilai moral ataupun etika terabaikan.

3.        Dalam Teknologi Pendidikan/Teknologi Pembelajaran menurut Saettler yang mengacu pada pendapat Thorndike, ada beberapa prinsip pembelajaran (1) aktivitas diri, (2) minat/motivasi, (3) kesiapan mental, (4) individualisasi, dan (5) sosialisasi. Bagaimana pendapat Anda tentang penerapannya dengan menghadirkan produk teknologi dalam pembelajaran bagi peserta didik? (skor maksimal 30)
Jawaban:
Penerapan pembelajaran dengan menerapkan produk teknologi bagi peserta didik dengan menerapkan prinsip pembelajaran  (1) aktivitas diri, (2) minat/motivasi, (3) kesiapan mental, (4) individualisasi, dan (5) sosialisasi, seorang guru harus mengendalikan kegiatan belajar anak di dalam kelas ke arah yang dikehendaki, namun dengan tetap memperhatikan minat dan respon anak terhadap stimulasi yang diberikan. Stimulasi itu perlu disesuaikan dengan kesiapan mental anak, dan kecuali itu perbedaan individual perlu diperhatikan dengan jalan merancang dan mengatur situasi sedemikan rupa serta dengan menggunakan media, agar terjadi hubungan antara apa yang sudah diketahui anak dengan hal yang baru.
1.      Aktivitas diri
Teknologi tidak mengandung nilai dalam dirinya sendiri, semuanya tergantung bagaimana manusia merancangnya, memanfaatkannya, dan menrimanya. Teknologi yang berhasil dalam proses pembelajaran merangsanga aktivitas diri peserta didik dan guru dalam mengembangkan pengetahuan yang dimiliki maupun yang diterimanya menjadi lebih mudah.


2.      Minat/Motivasi
Penerapan produk teknologi dalam pembelajaran hendaknya menimbulkan minat atau motivasi bagi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran sehingga peserta didik merasa senang dan m uncul motivasi untuk belajar
3.      Kesiapan mental
Teknologi karena sifatnya mencampuri urusan manusia dan lingkungannya, sehingga dalam proses pembelajaran akan mempengaruhi kesiapan mental peserta didik. Penerapan produk teknologi yang ada hemdaknya tidak menimbulkan perbedaan dan menurunnya motivasi belajar.
4.      Individualisasi
Produk teknologi yang digunakan dalam pembelajaran hendaknya dirancang untuk siswa berinteraksi satu sama lain, terhadap teman sebaya, guru, maupun lingkungan sehingga tidak menjadia peserta didik yang individulais.
5.      Sosialisasi
Penerapan produk teknologi dalam pembelajaran disosialisasikan cara penggunaan, manfaat, dan kekurangannya, sehingga peserta didik dapat mengetahui dan menggunakan produk teknologi tersebut secara bertanggung jawab.

4.        Suatu statment diungkapkan bahwa “makin sering diulangrespon yang berasal dari stimulus tertentu, makin besar kemungkinan dicamkan”. Hal ini merupakan prinsip dasar pembelajaran berbasis Teknologi Pendidikan. Bagaimana pendapat Anda?
Jawaban:
Pendapat saya:
Statement ini diungkapkan oleh Thorndike pada waktu itu, yang diungkapkan oeh Saettler dalam menelusuri sejarah teknologi pembelajaran, dan berpendapat bahwa Thorndike pada tahun 1901 dengan teori psikologi perkembangannya merupakan landasan pertama ke arah teknologi pembelajaran. Tiga dalil itu adalah:
1.      Dalil latihan dan ulangan : makin sering diulang respon yang berasal dari stimulus tertentu, makin besar kemungkinan di camkan
2.      Dalil akibat: menyatakan prinsip hubungan senang tidak senang. Respons akan diperkuat bilamana diikuti oleh rasa senang, dan akan diperlemah bila diikuti rasa tidak senang
3.      Dalil kesiapan: kaarena perkembangan system syaraf maka unit perilaku tertentu akan lebih mudah dilakukan, dibandingkan dengan unit perilaku yang lain.
Dalil pertama mengungkapkan bahwa Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Faktor lain yang penting adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat. Pengulangan respon yang makin sering akan mempermudah terjadinya perubahan perilaku dan memungkinkan perubahan itu seakin besar sehingga mudah di ingat atau dicamkan. Teknologi Pendidikan berusaha memecahkan dan atau memfsilitasi pemecahan masalah belajar pada manusia sepanjang hayat, dimana saja, kapan saja, dengan cara apa saja, dan oleh siapa saja. Dalam usaha memecahkan masalah itulah masalah belajar  yang merupakan respon harus sering diulang dengan stimulus-stimulus tertentu sehingga prinsip teknologi pendidikan bisa lebih dicamkan. Hal inilah yang merupakan salah satu prinsip dasar pembelajaran berbasis teknologi pendidikan
Contohnya: pemberian latihan-latihan  soal yang sering di ulang atau secara terus menerus, menjelang ulangan atau ujian, maka memungkinkan pebelajar mengerti dan dapat mengerjakan soal ujian dengan baik karena adanya stimulus tertentu.

1 comment:

Unknown said...

Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi hingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun profit,bergabung sekarang juga dengan kami
trading forex fbsasian.com
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL Indonesia dan banyak lagi yang lainya
Buka akun anda di fbsasian.com
-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 085364558922
BBM : fbs2009

Song Favorit

Maturnuwun atas kunjungan anda dan tetap berbagi

Translate