.quickedit {display:none;}

Sunday, June 9, 2013

UJIAN AKHIR SEMESTER PERENCANAAN PENDIDIKAN




Program Magister Teknologi Pendidikan Universitas Sriwijaya

1.    Dalam upaya memperbaiki kinerja pendidikan, dipersyaratkan adanya perencanaan berdasarkan pada analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan. Berikanlah tanggapan atas pernyataan itu!
Jawab:
Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perbedaan pelaksanaan adalah hasil tipe dan tingkat perencanaan yang berbeda pula. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih di banding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan.
Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktifitas manajerial pada setiap organisasi. Karena itu, perencanaan akan menentukan adanya perbedaan kinerja (performance) satu organisasi dengan organisasi lain dalam pelaksanaan rencana untuk mencapai tujuan. Rencana yang baik haruslah mengandung uraian tentang asumsi perencanaan (planning asumption). Maksudnya adalah untuk mengetahui dengan jelas berbagai factor penopang ataupun penghambat yang diperkirakan akan dihadapi apabila rencana tersebut dilaksanakan.
Perencanaan Pendidikan merupakan suatu proses yang yang mempersiapkan seperangkat alterinatif keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu Negara.
Salah satu upaya memperbaiki kinerja pendidikan yaitu dengan merancang suatu bentuk perencanaan yang berdasarkan pada analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan atau yang disingkat dengan Analisis SWOT. Analisis SWOT sekolah adalah analisis kondisi internal dan eksternal sekolah yang selanjutnya dijadikan dasar dalam merancang strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Kekuatan adalah potensi dan kemampuan yang dapat digunakan untuk mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kelemahan adalah kekurangan yang menjadi beban dalam mencapai tujuan organisasi. Peluang adalah situasi dan kondisi diluar organisasi yang menguntungkan sehingga dapat dimanfaatkan dalam mencapai tujuan organisasi. Ancaman adalah situasi atau kondisi diluar organisasi yang dapat menghambat dalam mencapai tujuan organisasi. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis sekolah dalam kondisi yang ada pada saat ini.
Pengelola sekolah dapat memanfaatkan analisis ini untuk mengembangkan rencana strategis dan menemukan solusi pemecahan masalah melalui pertimbangan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam membuat rencana strategis, pengelola sekolah dapat memanfaatkan informasi mengenai faktor internal dan faktor eksternal perencananya dapat dirumuskan dengan tepat. Demikian pula dalam proses pemecahan masalah, informasi mengenai faktor positif dan faktor negative sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah secara tepat. Selain itu pengelola sekolah dapat meminimalkan dampak dari kelemahan dan ancaman yang dihadapi organisasi tersebut.
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa analisis ini diartikan sebagai suatu kajian yang dilakukan terhadap suatu organisasi sedemikian rupa sehingga diperoleh keterangan yang akurat tentang berbagai factor kekuatan, kelemahan, kesempatan, serta hambatan yang dimiliki dan atau yang dihadapi oleh organisasi.
2.    Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pembangunan menggunakan pendekatan perencanaan strategik. Oleh karena itu setiap lembaga atau institusi pemerintah memiliki rencana strategic (renstra). Uraikan makna dan alasan pendekatan perencanaan itu dipilih, serta langkah-langkah yang harus dilakukan dalam perencanaan tersebut!
Jawab:
Makna dan alasan pendekatan Perencanaan strategis
       Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan. Alasan  digunakannya perencanaan strategis yaitu:
Ø  Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil
Ø  Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi suatu lembaga menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena:
Ø  Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting
Ø  Melakukan perencanaan strategis berarti menetapkan misi organisasi secara jelas
Ø  Perencanaan strategi memungkinkan manajer mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya
Perencanaan strategis memiliki beberapa manfaat, yaitu:
Ø  Memberikan kerangka kerja untuk pengembangan anggaran tahunan.
Suatu anggaran operasi memerlukan komitmen sumber daya untuk masadepan. Oleh karena itu, penting bahwa manajemen membuat komitmen sumber daya semacam itu dengan ide yang jelas mengenai kemana arah organisasi untuk beberapa tahun kedepan.
Ø  Alat pengembangan manajemen perencanaan
Strategi formal adalah alat pendidikan dan pelatihan manajemen yang unggul dalam melengkapi para pimpinan dengan suatu pemikiran mengenai strategi dan mengimplementasikannya. Berfokus kepada pendidikan, pendidikan yang terencana adalah pendidikan yang diselenggarakan melalui proses perencanaan yang matang. Setiap lembaga atau organisasi pasti mempunyai perencanaan program-program organisasi.
Perencanaan adalah suatu rangkaian tindakan yang telah ditentukan sebelumnya dengan perencanaan disusun sebagai visi, misi, strategi, tujuan dan sasaran organisasi yang pada tingkat awal menggunakan pengambilan keputusan (decision makin) yang juga merupakan tindakan manajemen. Proses perencanaan merupakan langkah awal kegiatan manajemen dalam setiap organisasi, karena melalui perencanaan ini ditetapkan apa yang akan dilakukan, kapan melakukannya dan siapa yang akan melakukan kegiatan tersebut. Akan tetapi sebelum sampai pada langkah-langkah ini diperlukan data dan informasi yang cukup, serta analisis untuk menetapkan rencana yang konkrit sesuai kebutuhan organisasi. Menurut Siagian, suatu proses perencanaan harus dapat menjawab lima pertanyaan pokok, yaitu :
  1. Apa yang akan dikerjakan dalam satu kurun waktu tertentu?
  2. Siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan dan kepada siapa bertanggung jawab?
  3. Prosedur, mekanisme dan metode kerja yang bagaimana yang akan diberlakukan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut agar terintegrasi dengan baik?
  4. Apakah penjadwalan kegiatan jelas dan harus ditaati?
  5. Apa alasan yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan tentang mengapa kegiatan itu harus dilaksanakan?
Kegiatan perencanaan meliputi proses pentahapan jenis-jenis kegiatan sebagai berikut :
  1. Mengidentifikasi berbagai alternatif / kemungkinan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
  2. Menetapkan target / sasaran yang hendak dicapai.
  3. Menetapkan strategi dan kebijaksanaan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, dengan mempertimbangkan :
a.       Berbagai alternatif/kemungkinan kebutuhan yang telah diidentifikasikan.
b.      Kondisi lembaga yang bersangkutan terutama segi: (1)   Struktur organisasi; (2)   Ketenagaan (kualitas dan kuantitas); (3)   Sarana dan prasarana yang tersedia; (4)   Lingkungan sekolah baik fisik maupun sosial, dalam rangka menemukan sumber-sumber penunjang yang potensial serta kemungkinan hambatan yang dapat terjadi; dan (5)   Sumber-sumber pembiayaan
  1. Kebijaksanaan yang berupa peraturan dan ketentutan dalam pembinaan dan penyelenggaraan lembaga pendidikan
  2. Menyusun program yang mencakupi : jenis-jenis kegiatan, prosedur, jaringan kerja dan urutan pelaksanaan kegiatan
  3. Menyusun rencana pembiayaan yang berupa perkiraan biaya yang diperlukan serta sumber-sumber dana pendukungnya.
  4. Menetapkan jadwal kegiatan secara rinci.
Langkah-langkah Perencanaan Strategik
Adapun langkah-langkah dalam perencanaan adalah :
  1. Menentukan / merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
  2. Mengidentifikasi masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan.
  3. Menghimpun data dan informasi yang diperluaskan.
  4. Menentukan tahap-tahap kegiatan.
  5. Merumuskan bagaimana masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana tahapan pekerjaan dilakukan.
Sedangkan menurut Baron, paling tidak ada empat langkah perencanaan strategik, yaitu :
1) Analisis pasar industri
Analis ini termasuk dalam analisis faktor eksternal yang mencakup pelanggan dan pesaing, perkiraan antara penyediaan dan kebutuhan atau antara pasar dan aturan-aturan politik.
2) Analisis internal perusahaan
Suatu analisis yang diarahkan terhadap kekuatan dan kelemahan organisasi atau perusahaan di dalam lingkungan internal. Peninjauan kembali terhadap kekuatan organisasi mencakup : manajemen aset, aliran dana dan ketersediaan sumber daya modal.
3) Formulasi strategi
Pengembangan strategi dan alokasi daya. Pengembangan alternatif strategi melalui peluang pasar dan kemampuan internal serta sumber daya.
4) Pelaksanaan strategi
Pemilihan dan pelaksanaan strategi untuk membantu manajemen dalam rangka mengembangkan rencana pelaksanaan, langkah-langkah aksi, jadwal bagi keterpaduan strategi ke dalam pelaksanaan unit-unit. Disini dibuat rencana dan aktivitas khusus yang akan dilaksanakan sesuai buaya, ketersediaan SDM, waktu, penanggung jawab dan lain-lain.
Keempat langkah diatas sebenarnya merupakan langkah yang paling sederhana untuk dilalui untuk menyusun dan menetapkan perencanaan strategik organisasi. Analisis pasar industri termasuk analisis eksternal yang berisikan analisis faktor peluang dan tantangan. Analisis internal menyangkut kekuatan dan kelemahan, sedangkan formulasi menyangkut strategi dan program.
3.    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disiapkan oleh guru setiap kali akan melakukan proses pembelajaran. Factor-faktor apakah yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan RPP tersebut!

Jawab:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar (KD) yang ditetapkan dan dijabarkan dalam silabus. Acuan alur pikir yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembuatan RPP adalah:
1.      Kompetensi apa yang akan dicapai.
Kompetensi dasar (KD) adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran ter­tentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe­tensi dalam suatu pelajaran.
2.      Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang menggambarkan pencapaian kompetensi dasar.
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan pengembangan materi ajar dan penilai­an mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera­sional yang dapat diamati dan diukur. Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
a.    Rumusan indikator harus relevan dengan KD-nya;
b.    Indikator harus dirumuskan dalam jumlah yang cukup untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi minimal dalam KD;
c.    Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur;
d.   Setiap satu rumusan indikator hanya memuat satu perilaku;
Rumusan indikator dibedakan dengan rumusan dalam penilaian.
3.      Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap indikator.
4.      Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar ianya dapat mencapai tujuan pem­belajaran.
Secara umum materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan pro­sedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe­tensi. Materi ajar juga memuat penjelasan teoretis secara singkat yang terkait dengan isi indikator kompetensi.
5.      Metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembela­jaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar melalui seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemi­lihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ­asi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
6.      Langkah-langkah penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan pengalaman belajar.
7.      Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa.
Media pembelajaran dipilih dan digunakan untuk memperlancar jalannya pembelajaran. Contoh media pembelajaran adalah LCD projector, layar, netbook, gambar, foto, dan lain sebagainya. Pemilihan media pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan
Sumber belajar berupa referensi atau sumber lain yang menjadi rujukan pengembangan RPP. Disarankan bahwa sumber belajar bersifat variatif dalam jenis (materi cetak, materi rekaman, materi audio-visual, realia, dll.) dan up to date. Pemilihan sumber belajar disesuaiakan dengan kebutuhan.
8.      Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
Dalam konteks ini, ada dua macam penilaian, yaitu penilaian formatif (assessment for learning) dan penilaian sumatif (assessment of learning). Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Fungsinya adalah untuk (1) memonitor kemajuan belajar siswa, (2) memberikan feedback berdasarkan hasil monitoring tersebut, dan (3) mengoreksi kesalahan siswa, bila ada. Kegiatan-kegiatan pada butir (1) – (3) tersebut dipandu oleh “indikator” kompetensi pembelajaran. Teknik yang digunakan dapat berupa pengamatan, wawancara, unjuk kerja, portofolio, dan lain sebagainya. Penilaian formatif tidak harus menghasilkan angka/nilai. Bila guru menghendaki adanya angka/nilai, guru dapat melakukannya dengan menggunakan format anecdotal records. Pada pertemuan-pertemuan awal pembelajaran, sebaiknya guru menggunakan jenis penilaian formatif ini.
Secara umum, ciri-ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  (RPP) yang baik adalah sebagai berikut:
1.      Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa.
2.      Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
3.      Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh guru lain (misalnya, ketiga guru mata pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun Rencana Pembelajaran:
Ø  Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
Ø  Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
Ø  Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
Ø  Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
Ø  Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
Ø  Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

4.    Analisis satu RPP yang dibuat oleh guru yang mengajar mata pelajaran yang sama dengan saudara! Berikan kritikan, masukkan, dan penilaian atas RPP tersebut!


Jawab:
ANALISIS RPP PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA YANG DIBUAT OLEH IVAN YULIETMI
DI SMA KUSUMA BANGSA
FM-KUR-01-07/R0
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
                          Sekolah                     :  SMA Kusuma Bangsa
                          Mata Pelajaran        :  Pendidikan Agama Buddha
                          Kelas /Semester       :  XI IPA, dan  IPS / Genap

Standar kompentensi            : Mengenal Hukum-hukum alam
Kompetensi Dasar                : Meyakini hukum kesunyataan sebagai hukum alam
Indikator                                :
1.      Menunjukan konsep hukum Tilakkhana
2.      Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap dunia
Alokasi Waktu                       : 2 jam pelajaran (1 X pertemuan)


 
Pertemuan 1 (2 Jam pelajaran)
A.     Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
-      Menunjukan konsep Hukum Tilakkhana
-      Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap dunia
B.      Materi Pembelajaran
·            Uraian dan Konsep Hukum Tilakkhana
C.     Metode Pembelajaran
1.      Model Pembelajaran
·        Pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
2.      Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, Tanya jawab
D.     Langkah-langkah Pembelajaran
1.      Kegiatan Awal (10 menit)
1)     Introduksi : Memanjatkan namaskara gatha
2)     Apersepsi  : Mengingatkan kembali pemahaman siswa tentang arti hukum Kamma.
3)     Motivasi    : Menanyakan pengetahuan siswa tentang Tillakkhana.
2.      Kegiatan Inti (70 menit)
1)     Mempresentasikan hasil diskusi mengenai huku tilakkhana.
2)     Menanggapi, mengomentari hasil diskusi sehingga didapat pengertian yang benar tentang hukum tilakkhana.
3)     Mengambil hikmah dalam kehidupan sehari-hari dari  tilakkhana sehingga dapat menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap dunia.
3.      Kegiatan Penutup (10 menit)
1)     Membuat rangkuman atau kesimpulan tentang subtansi kajian yang dibahas dengan bimbingan guru.
2)     Mengingatkan untuk mempelajari di rumah materi pada pertemuan berikutnya.
3)     Doa penutup pendidikan agama Buddha.
E.      Sumber Belajar/ Alat dan Bahan
§  Buku Paket kelas XI
§  Pokok-Pokok Dasar Agama Buddha
F.      Penilaian
1.      Teknik Penilaian           : Tugas
2.      Bentuk Instrument       : Obyektif
3.      Contoh Instrument       : Tulislah sebuah esai yang terdiri dari beberapa paragraf. Di dalam karya tulismu itu, berikan pendapatmu mengenai ”Dunia dalam harmoni”. Ceritakan pengalamanmu yang berhubungan dengan perbedaan dan perdamaian!


Mengetahui,                                                    Palembang,     Mei 2011
Kepala Sekolah                                               Guru Pendidikan Agama Buddha



Martha A. Widjaya, S.P.                                 Ivan Yulietmi, S.Ag
NIY. 2001.031                                                NIY. 2006.128


Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A. Identitas
Pada identitas RPP yang terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas­/Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu di buat dengan benar sesuai dengan  silabus yang telah dibuat.
  1. RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
  2. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun dan telah diberlakukan dalam suatu satuan pendidikan SMA Kusuma Bangsa
3.      Kompetensi Dasar sudah memberikan gambaran bahwa siswa telah mencapai standar kompetensi.
Indikator yang dibuat belum menunjukan perilaku (bukti terukur) secara menyeluruh yang dapat memberikan gambaran bahwa siswa telah mencapai kompetensi dasar.
    1. Rumusan indikator belum begitu relevan dengan KD-nya;
    2. Jumlah Indikator yang dirumuskan sudah dalam jumlah yang cukup untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi minimal dalam KD;
    3. Indikator sudah dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur;
    4. Pada setiap satu rumusan indikator hanya memuat satu perilaku, walaupun jumlah indikatornya terlalu sedikit
  1. Alokasi waktu sudah diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (2 x 45 menit). Alokasi waktu yang dibuat sudah sesuai dengan karakteristik kompetensi dasarnya.
B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang dibuat menggambarkan hasil pengalaman belajar siswa, tetapi belum menununjukan indikasi atau tolak ukurnya.
Misalnya:

Setelah melakukan diskusi maka siswa dapat menunjukan konsep hukum Tilakkhana dengan benar.
C. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran sudah menggunakan materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan indikator, tetapi pada RPP ini materi hanya ditulis secara garis besarnya saja, seharusnya ditulis pokok-pokok inti yang ada dalam materi pembelajaran tersebut.
D. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan hanya metode-metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi, seharusnya bisa menggunakan metode yang lain agar lebih menarik misalnya observasi atau kunjungan lapangan.
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan sudah  memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a.      Kegiatan pendahuluan
§  Orientasi: memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan
§  Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan.
§  Motivasi: Guru sudah memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yaitu Hukum alam (Tilakkhana)
b.      Kegiatan inti
Langkah-langkah yang dibuat masih terlalu sederhana sehingga proses pembelajaran belum tergambar dengan jelas
c.       Kegiatan penutup
§  sudah mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/simpulan.
§  Ada tugas lanjutan untuk membuat suatu kesimpulan
§  Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dengan memberikan tugas.
F. Sumber Belajar
Pemilihan  sumber belajar sudah mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus. Pada penulisan buku referens, dalam RPP belum dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu seacara jelas sehingga akann mempengaruhi guru pengganti yang lain jika berhalangan hadir untukmengajar.
G. Penilaian
Penilaian belum dijabarkan secara lengkap atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data, sehingga belum mengarah pada hasil pembelanjaran.


8 comments:

Unknown said...

i like it :D

Unknown said...

(y)

Unknown said...

like this :)

Unknown said...

Good B)

Marina Arifin said...

its a great artile

Unknown said...

pertanyaan yang singkat , namun dengan jawaban yang panjang dan seharusnya mudah dipahami . GoodLuck Sir :)

Marini Arifin said...

such a great information

Unknown said...

Nice (ง'̀⌣'́)ง!!

Song Favorit

Maturnuwun atas kunjungan anda dan tetap berbagi

Translate