1.
Dalam
upaya memperbaiki kinerja pendidikan, dipersyaratkan adanya perencanaan
berdasarkan pada analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan.
Berikanlah tanggapan atas pernyataan itu!
Jawab:
Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan
dan cara mencapainya. Perbedaan pelaksanaan adalah hasil tipe dan tingkat
perencanaan yang berbeda pula. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial,
karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih di banding
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan.
Perencanaan merupakan tindakan
awal dalam aktifitas manajerial pada setiap organisasi. Karena itu, perencanaan
akan menentukan adanya perbedaan kinerja (performance) satu organisasi dengan
organisasi lain dalam pelaksanaan rencana untuk mencapai tujuan. Rencana yang baik haruslah mengandung uraian tentang asumsi perencanaan
(planning asumption). Maksudnya adalah untuk mengetahui dengan jelas berbagai
factor penopang ataupun penghambat yang diperkirakan akan dihadapi apabila
rencana tersebut dilaksanakan.
Perencanaan
Pendidikan merupakan suatu proses yang yang mempersiapkan seperangkat
alterinatif keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepada pencapaian
tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang
ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu Negara.
Salah satu upaya
memperbaiki kinerja pendidikan yaitu dengan merancang suatu bentuk perencanaan
yang berdasarkan pada analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan atau
yang disingkat dengan Analisis SWOT. Analisis
SWOT sekolah adalah analisis kondisi internal dan eksternal sekolah yang
selanjutnya dijadikan dasar dalam merancang strategi. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats). Kekuatan adalah potensi dan kemampuan yang dapat digunakan untuk
mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kelemahan
adalah kekurangan yang menjadi beban dalam mencapai tujuan organisasi. Peluang
adalah situasi dan kondisi diluar organisasi yang menguntungkan sehingga dapat
dimanfaatkan dalam mencapai tujuan organisasi. Ancaman adalah situasi atau
kondisi diluar organisasi yang dapat menghambat dalam mencapai tujuan
organisasi. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategis (strategic planner) harus menganalisis
faktor-faktor strategis sekolah dalam kondisi yang ada pada saat ini.
Pengelola
sekolah dapat memanfaatkan analisis ini untuk mengembangkan rencana strategis
dan menemukan solusi pemecahan masalah melalui pertimbangan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dalam membuat rencana strategis, pengelola sekolah dapat
memanfaatkan informasi mengenai faktor internal dan faktor eksternal
perencananya dapat dirumuskan dengan tepat. Demikian pula dalam proses
pemecahan masalah, informasi mengenai faktor positif dan faktor negative sangat
diperlukan untuk menyelesaikan masalah secara tepat. Selain itu pengelola
sekolah dapat meminimalkan dampak dari kelemahan dan ancaman yang dihadapi
organisasi tersebut.
Secara sederhana dapat
disimpulkan bahwa analisis ini diartikan sebagai suatu
kajian yang dilakukan terhadap suatu organisasi sedemikian rupa sehingga
diperoleh keterangan yang akurat tentang berbagai factor kekuatan, kelemahan,
kesempatan, serta hambatan yang dimiliki dan atau yang dihadapi oleh
organisasi.
2.
Pemerintah
Indonesia dalam melaksanakan pembangunan menggunakan pendekatan perencanaan strategik.
Oleh karena itu setiap lembaga atau institusi pemerintah memiliki rencana
strategic (renstra). Uraikan makna dan alasan pendekatan perencanaan itu
dipilih, serta langkah-langkah yang harus dilakukan dalam perencanaan tersebut!
Jawab:
Makna dan alasan pendekatan Perencanaan
strategis
Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program
yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang
akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan. Alasan digunakannya perencanaan strategis yaitu:
Ø Perencanaan strategis
memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya
yang harus di ambil
Ø Pemahaman terhadap perencanaan
strategis akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya
Dengan
adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi suatu lembaga menjadi jelas
sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana
lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Perencanaan
strategi dapat menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini
disebabkan karena:
Ø Perencanaan strategi merupakan
tipe perencanaan yang terpenting
Ø Melakukan perencanaan
strategis berarti menetapkan misi organisasi secara jelas
Ø Perencanaan strategi memungkinkan
manajer mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya perubahan pada
lingkungan organisasinya
Perencanaan strategis memiliki
beberapa manfaat, yaitu:
Ø Memberikan kerangka kerja
untuk pengembangan anggaran tahunan.
Suatu anggaran operasi memerlukan
komitmen sumber daya untuk masadepan. Oleh karena itu, penting bahwa manajemen
membuat komitmen sumber daya semacam itu dengan ide yang jelas mengenai kemana
arah organisasi untuk beberapa tahun kedepan.
Ø Alat pengembangan manajemen
perencanaan
Strategi formal adalah alat
pendidikan dan pelatihan manajemen yang unggul dalam melengkapi para pimpinan
dengan suatu pemikiran mengenai strategi dan mengimplementasikannya. Berfokus kepada pendidikan,
pendidikan yang terencana adalah pendidikan yang diselenggarakan melalui proses
perencanaan yang matang. Setiap lembaga atau organisasi pasti mempunyai
perencanaan program-program organisasi.
Perencanaan adalah suatu rangkaian tindakan yang telah
ditentukan sebelumnya dengan perencanaan disusun sebagai visi, misi, strategi,
tujuan dan sasaran organisasi yang pada tingkat awal menggunakan pengambilan
keputusan (decision makin) yang juga merupakan tindakan manajemen. Proses perencanaan merupakan
langkah awal kegiatan manajemen dalam setiap organisasi, karena melalui
perencanaan ini ditetapkan apa yang akan dilakukan, kapan melakukannya dan
siapa yang akan melakukan kegiatan tersebut. Akan tetapi sebelum sampai pada
langkah-langkah ini diperlukan data dan informasi yang cukup, serta analisis
untuk menetapkan rencana yang konkrit sesuai kebutuhan organisasi. Menurut Siagian, suatu
proses perencanaan harus dapat menjawab lima pertanyaan pokok, yaitu :
- Apa yang akan dikerjakan dalam satu kurun waktu tertentu?
- Siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan dan kepada siapa bertanggung jawab?
- Prosedur, mekanisme dan metode kerja yang bagaimana yang akan diberlakukan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut agar terintegrasi dengan baik?
- Apakah penjadwalan kegiatan jelas dan harus ditaati?
- Apa alasan yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan tentang mengapa kegiatan itu harus dilaksanakan?
Kegiatan perencanaan meliputi proses
pentahapan jenis-jenis kegiatan sebagai berikut :
- Mengidentifikasi berbagai alternatif / kemungkinan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
- Menetapkan target / sasaran yang hendak dicapai.
- Menetapkan strategi dan kebijaksanaan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, dengan mempertimbangkan :
a.
Berbagai alternatif/kemungkinan kebutuhan
yang telah diidentifikasikan.
b.
Kondisi lembaga yang bersangkutan terutama
segi: (1) Struktur organisasi; (2) Ketenagaan (kualitas
dan kuantitas); (3) Sarana dan prasarana yang tersedia;
(4) Lingkungan sekolah baik fisik maupun sosial, dalam rangka
menemukan sumber-sumber penunjang yang potensial serta kemungkinan hambatan
yang dapat terjadi; dan (5) Sumber-sumber pembiayaan
- Kebijaksanaan yang berupa peraturan dan ketentutan dalam pembinaan dan penyelenggaraan lembaga pendidikan
- Menyusun program yang mencakupi : jenis-jenis kegiatan, prosedur, jaringan kerja dan urutan pelaksanaan kegiatan
- Menyusun rencana pembiayaan yang berupa perkiraan biaya yang diperlukan serta sumber-sumber dana pendukungnya.
- Menetapkan jadwal kegiatan secara rinci.
Langkah-langkah
Perencanaan Strategik
Adapun langkah-langkah dalam perencanaan
adalah :
- Menentukan / merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
- Mengidentifikasi masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan.
- Menghimpun data dan informasi yang diperluaskan.
- Menentukan tahap-tahap kegiatan.
- Merumuskan bagaimana masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana tahapan pekerjaan dilakukan.
Sedangkan menurut Baron, paling tidak
ada empat langkah perencanaan strategik, yaitu :
1)
Analisis pasar industri
Analis ini termasuk dalam
analisis faktor eksternal yang mencakup pelanggan dan pesaing, perkiraan antara
penyediaan dan kebutuhan atau antara pasar dan aturan-aturan politik.
2)
Analisis internal perusahaan
Suatu analisis yang
diarahkan terhadap kekuatan dan kelemahan organisasi atau perusahaan di dalam
lingkungan internal. Peninjauan kembali terhadap kekuatan organisasi mencakup :
manajemen aset, aliran dana dan ketersediaan sumber daya modal.
3)
Formulasi strategi
Pengembangan strategi dan
alokasi daya. Pengembangan alternatif strategi melalui peluang pasar dan
kemampuan internal serta sumber daya.
4)
Pelaksanaan strategi
Pemilihan dan pelaksanaan
strategi untuk membantu manajemen dalam rangka mengembangkan rencana
pelaksanaan, langkah-langkah aksi, jadwal bagi keterpaduan strategi ke dalam
pelaksanaan unit-unit. Disini dibuat rencana dan aktivitas khusus yang akan
dilaksanakan sesuai buaya, ketersediaan SDM, waktu, penanggung jawab dan
lain-lain.
Keempat langkah diatas sebenarnya merupakan
langkah yang paling sederhana untuk dilalui untuk menyusun dan menetapkan
perencanaan strategik organisasi. Analisis pasar industri termasuk analisis
eksternal yang berisikan analisis faktor peluang dan tantangan. Analisis
internal menyangkut kekuatan dan kelemahan, sedangkan formulasi menyangkut
strategi dan program.
3.
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disiapkan oleh guru setiap kali akan
melakukan proses pembelajaran. Factor-faktor apakah yang harus dipertimbangkan
dalam penyusunan RPP tersebut!
Jawab:
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar (KD) yang ditetapkan dan dijabarkan dalam silabus. Acuan alur pikir yang
dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembuatan RPP adalah:
1.
Kompetensi apa yang akan dicapai.
Kompetensi
dasar (KD) adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam
suatu pelajaran.
2.
Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil
belajar dalam bentuk perilaku yang menggambarkan pencapaian kompetensi dasar.
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
pengembangan materi ajar dan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur. Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa
ketentuan sebagai berikut:
a.
Rumusan indikator harus relevan dengan KD-nya;
b.
Indikator harus dirumuskan dalam jumlah yang cukup
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi minimal dalam KD;
c.
Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur;
d.
Setiap satu rumusan indikator hanya memuat satu
perilaku;
Rumusan
indikator dibedakan dengan rumusan dalam penilaian.
3.
Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku
terukur dari setiap indikator.
4.
Materi dan uraian materi yang sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa agar ianya dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Secara umum
materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi. Materi ajar juga memuat penjelasan teoretis secara singkat yang
terkait dengan isi indikator kompetensi.
5.
Metode-metode yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar melalui
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari
setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
6.
Langkah-langkah penerapan metode-metode yang
dipilih dalam satu kemasan pengalaman belajar.
7.
Sumber dan media belajar yang terkait dengan
aktivitas pengalaman belajar siswa.
Media pembelajaran dipilih dan digunakan untuk memperlancar jalannya
pembelajaran. Contoh media pembelajaran adalah LCD projector, layar, netbook,
gambar, foto, dan lain sebagainya. Pemilihan media pembelajaran disesuaikan
dengan kebutuhan
Sumber belajar berupa referensi atau sumber lain yang menjadi rujukan
pengembangan RPP. Disarankan bahwa sumber belajar bersifat variatif dalam jenis
(materi cetak, materi rekaman, materi audio-visual, realia, dll.) dan up to
date. Pemilihan sumber belajar disesuaiakan dengan kebutuhan.
8.
Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran.
Dalam konteks ini, ada dua macam penilaian, yaitu penilaian formatif (assessment
for learning) dan penilaian sumatif (assessment of learning).
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada saat proses belajar
mengajar berlangsung. Fungsinya adalah untuk (1) memonitor kemajuan belajar
siswa, (2) memberikan feedback berdasarkan hasil monitoring tersebut,
dan (3) mengoreksi kesalahan siswa, bila ada. Kegiatan-kegiatan pada butir (1)
– (3) tersebut dipandu oleh “indikator” kompetensi pembelajaran. Teknik yang
digunakan dapat berupa pengamatan, wawancara, unjuk kerja, portofolio, dan lain
sebagainya. Penilaian formatif tidak harus menghasilkan angka/nilai. Bila guru
menghendaki adanya angka/nilai, guru dapat melakukannya dengan menggunakan
format anecdotal records. Pada pertemuan-pertemuan awal pembelajaran,
sebaiknya guru menggunakan jenis penilaian formatif ini.
Secara umum, ciri-ciri Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang baik adalah
sebagai berikut:
1.
Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan
dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa.
2.
Langkah-langkah pembelajaran disusun secara
sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
3.
Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci
mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh guru lain (misalnya, ketiga guru
mata pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran
ganda.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalam menyusun Rencana Pembelajaran:
Ø Memperhatikan
perbedaan individu peserta didik
RPP
disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
Ø Mendorong
partisipasi aktif peserta didik
Proses
pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat
belajar.
Ø Mengembangkan
budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi
dalam berbagai bentuk tulisan.
Ø Memberikan
umpan balik dan tindak lanjut
RPP
memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remedi.
Ø Keterkaitan
dan keterpaduan
RPP disusun dengan
memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran,
lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
Ø Menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi
RPP
disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
4.
Analisis
satu RPP yang dibuat oleh guru yang mengajar mata pelajaran yang sama dengan
saudara! Berikan kritikan, masukkan, dan penilaian atas RPP tersebut!
Jawab:
ANALISIS RPP PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA YANG DIBUAT OLEH IVAN YULIETMI
DI SMA KUSUMA BANGSA
FM-KUR-01-07/R0
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMA Kusuma Bangsa
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Buddha
Kelas
/Semester : XI IPA, dan IPS / Genap
Standar kompentensi : Mengenal Hukum-hukum alam
Kompetensi Dasar : Meyakini hukum
kesunyataan sebagai hukum alam
Indikator :
1.
Menunjukan konsep hukum Tilakkhana
2.
Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap dunia
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 X
pertemuan)
Pertemuan 1 (2 Jam
pelajaran)
A.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
-
Menunjukan konsep Hukum Tilakkhana
-
Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap dunia
B.
Materi Pembelajaran
·
Uraian dan Konsep Hukum Tilakkhana
C.
Metode Pembelajaran
1.
Model Pembelajaran
·
Pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
2.
Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, Tanya jawab
D.
Langkah-langkah Pembelajaran
1.
Kegiatan
Awal (10 menit)
1)
Introduksi : Memanjatkan namaskara gatha
2)
Apersepsi :
Mengingatkan kembali pemahaman siswa tentang arti hukum Kamma.
3)
Motivasi :
Menanyakan pengetahuan siswa tentang Tillakkhana.
2.
Kegiatan
Inti (70 menit)
1)
Mempresentasikan hasil diskusi mengenai huku tilakkhana.
2)
Menanggapi, mengomentari hasil diskusi sehingga
didapat pengertian yang benar tentang hukum tilakkhana.
3)
Mengambil hikmah dalam kehidupan sehari-hari
dari tilakkhana sehingga dapat
menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap dunia.
3.
Kegiatan
Penutup (10 menit)
1)
Membuat
rangkuman atau kesimpulan tentang subtansi kajian yang dibahas dengan bimbingan
guru.
2)
Mengingatkan
untuk mempelajari di rumah materi pada pertemuan berikutnya.
3)
Doa
penutup pendidikan agama Buddha.
E.
Sumber Belajar/ Alat dan Bahan
§ Buku Paket kelas XI
§ Pokok-Pokok Dasar Agama Buddha
F.
Penilaian
1.
Teknik Penilaian :
Tugas
2.
Bentuk Instrument
: Obyektif
3.
Contoh Instrument
: Tulislah sebuah esai yang terdiri dari beberapa paragraf. Di dalam karya
tulismu itu, berikan pendapatmu mengenai ”Dunia dalam harmoni”. Ceritakan
pengalamanmu yang berhubungan dengan perbedaan dan perdamaian!
Mengetahui, Palembang, Mei 2011
Kepala Sekolah Guru
Pendidikan Agama Buddha
Martha A. Widjaya, S.P. Ivan
Yulietmi, S.Ag
NIY. 2001.031 NIY.
2006.128
Hasil Analisis Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
A. Identitas
Pada identitas RPP yang terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran,
Kelas/Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi
Waktu di buat dengan benar sesuai dengan silabus yang telah dibuat.
- RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
- Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun dan telah diberlakukan dalam suatu satuan pendidikan SMA Kusuma Bangsa
3.
Kompetensi Dasar sudah memberikan
gambaran bahwa siswa telah mencapai standar kompetensi.
Indikator yang dibuat belum
menunjukan perilaku (bukti terukur) secara menyeluruh yang dapat memberikan
gambaran bahwa siswa telah mencapai kompetensi dasar.
- Rumusan indikator belum begitu relevan dengan KD-nya;
- Jumlah Indikator yang dirumuskan sudah dalam jumlah yang cukup untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi minimal dalam KD;
- Indikator sudah dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur;
- Pada setiap satu rumusan indikator hanya memuat satu perilaku, walaupun jumlah indikatornya terlalu sedikit
- Alokasi waktu sudah diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (2 x 45 menit). Alokasi waktu yang dibuat sudah sesuai dengan karakteristik kompetensi dasarnya.
B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang dibuat
menggambarkan hasil pengalaman belajar siswa, tetapi belum menununjukan
indikasi atau tolak ukurnya.
Misalnya:
Setelah melakukan diskusi maka siswa
dapat menunjukan konsep hukum Tilakkhana dengan benar.
C. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran sudah menggunakan materi yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan indikator, tetapi pada RPP ini
materi hanya ditulis secara garis besarnya saja, seharusnya ditulis pokok-pokok
inti yang ada dalam materi pembelajaran tersebut.
D. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan hanya metode-metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi, seharusnya bisa
menggunakan metode yang lain agar lebih menarik misalnya observasi atau
kunjungan lapangan.
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan sudah memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a.
Kegiatan pendahuluan
§ Orientasi: memusat perhatian siswa terhadap
materi yang akan
§ Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada
siswa tentang materi yang akan diajarkan.
§ Motivasi: Guru sudah memberikan
gambaran manfaat mempelajari materi yaitu Hukum alam (Tilakkhana)
b.
Kegiatan inti
Langkah-langkah yang dibuat masih terlalu sederhana
sehingga proses pembelajaran belum tergambar dengan jelas
c.
Kegiatan penutup
§
sudah mengarahkan siswa untuk membuat
rangkuman/simpulan.
§
Ada tugas lanjutan untuk membuat suatu kesimpulan
§
Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dengan
memberikan tugas.
F. Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar sudah mengacu pada perumusan
yang ada dalam silabus. Pada penulisan buku referens, dalam RPP belum
dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu seacara
jelas sehingga akann mempengaruhi guru pengganti yang lain jika berhalangan
hadir untukmengajar.
G. Penilaian
Penilaian belum dijabarkan secara lengkap atas teknik
penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan
data, sehingga belum mengarah pada hasil pembelanjaran.
8 comments:
i like it :D
(y)
like this :)
Good B)
its a great artile
pertanyaan yang singkat , namun dengan jawaban yang panjang dan seharusnya mudah dipahami . GoodLuck Sir :)
such a great information
Nice (ง'̀⌣'́)ง!!
Post a Comment